Inapos, Jakarta.- Wakil Kepala Intelijen dan Keamanan Polri, Irjen Pol Suntana mengatakan, Generasi muda milenial sebagai generasi penerus bangsa dituntut mampu menyiapkan diri terutama dalam menjaga demokrasi. Tantangan Indonesia ke depan seiring dengan prediksi Indonesia menjadi negara terkuat keempat dalam perekonomian tahun 2045, akan menjadi incaran pihak lain yang tidak menginginkan keadaan Indonesia menjadi kuat.
“Ke depan, Indonesia banyak menghadapi tantangan yang besar. Oleh karena itu, pemuda harus kritis dalam menyikapi kondisi bangsa Indonesia serta mampu memberikan solusinya,” ujar Suntana, Selasa (08/01/19) di Jakarta, dalam diskusi yang digelar oleh Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) bertemakan ‘Generasi Milenial dan Politik untuk Merawat Keutuhan NKRI’.
Untuk menghindari hancurnya bangsa Indonesia, Suntana mengingatkan agar pemuda milenial menghindari ego sektoral dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Adi Prayitno, Pengamat Politik menilai, ada sebuah modal sosial yang hilang dan lemah, sehingga kehadiran hoax mudah diterima. Kondisi ini yang perlu dilakukan adalah merawat suasana kebatinan bangsa Indonesia agar keberadaan NKRI tetap terjaga.
“Keberadaan NKRI jangan disepelekan, jangan sampai ada yang mengobok-obok,” tegas Adi.
Dalam kesempatan tersebut, Bursah Zarnubi, Ketum PGK menuturkan, bangsa Indonesia saat ini memerlukan generasi Milenial yang kreatif. Terjadinya perubahan yang tidak terduga saat ini, diperlukan kesiapan yang cerdas dan literasi atau tingkat kemampuan dalam menyaring informasi.
“Teknologi informasi yang sudah dalam genggaman harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan,” pungkasnya. (Elwan)
