INAPOS, JAKARTA,- Kerumunan massa di Petamburan terus menjadi topik cuitan di media sosial dan memakan korban dua Kapolda dan beberapa Kapolres di copot dari jabatannya.
Beberapa masyarakat pun menyikapi terkait tindakan yang dianggap tidak adil terhadap keramaian di Petamburan dan keramaian di Solo yaitu kampanye yang dilakukan oleh Putra Presiden Jokowi.
“Jangan samakan kasusnya itu. Itu pilkada ada urusannya, pengawasnya siapa? Bawaslu. Prosesnya ada, Undang-undangnya ada peraturannya ada, case demi case kan tetap harus dilihat, jangan disamakan,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono beberap waktu lalu kepada media.
Pernyataan ini pun mendapat sorotan dari masyarakat dan kini sebuah akun @sanipar7 mengunggah kegiatan yang dilakukan PDI-P di Sulawesi Utara (Sulut) pada gelaran kampanye Pilkada Gubernur Sulut.
“Lagi lagi kader PDIP, arak2kan calon Gubernur Sulut apakah ini termasuk melanggar kerumunan,” tulis akun tersebut.
Lagi lagi Kader PDIP , Arak2kan Calon Gubernur Sulut
Apakah ini termasuk melanggar kerumunan… pic.twitter.com/zmZGeVWZea— Front Rakyat Oposisi (@sanipar7) November 23, 2020
Cuitan yang diunggah pada Senin (23/11/2020) ini disukai 4,400 netizen dan di bagikan serta dikomentari lebih 2 ribu pembaca.
Salah satu netizen mengomentari agar para peserta kerumunan tersebut di swab.
pak @mohmahfudmd yth, ada kerumunan nih pak…
tolong di swab semuanya pak takut ada cluster baru covid— avocadoproject (@faiza_adam) November 23, 2020
Adapula yang mengomentari sesuai apa yang disampaikan Awi Setiyono.
Kalau yg kaya gini kata Mabes Polri beda dengan kerumunan yg terjadi saat penjemputan Habibana IB-HRS.
— ⚔️ MUJAHID SUARA KEADILAN ⚔️ (@andi_sharif) November 23, 2020
Bahkan ada netizen yang mencuit bahwa virus bisa membedakan antara kerumunan dan pengajian.
Nggak lah… virusnya udah ngerti mana kerumunan kampanye atau mana kerumunan pengajian…
— Ang Chun (@ang_chun) November 23, 2020
Penulis : Cecep Supradin