INAPOS, INDRAMAYU.- Memasuki usia ke-30, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan terus menunjukkan komitmennya sebagai penggerak utama ekonomi nasional melalui penyediaan energi berkualitas tinggi.
Kilang yang mulai beroperasi sejak tahun 1994 ini telah menjadi tulang punggung dalam penyediaan bahan bakar yang mendukung berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan di Indonesia.
Kilang Balongan awalnya dibangun pada tahun 1990 dan mulai beroperasi empat tahun kemudian dengan tujuan meningkatkan nilai tambah bagi negara melalui ekspor sektor migas dan non-migas.
Kilang ini juga dikenal sebagai salah satu kilang tercanggih di Indonesia, dengan Nelson Complexity Index (NCI) mencapai 11,9, yang memungkinkan produksi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selama tiga dekade, Kilang Balongan telah mengalami beberapa ekspansi dan peningkatan kapasitas, termasuk melalui proyek strategis nasional Refinery Development Master Plant (RDMP) Phase 1 pada tahun 2022, yang meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 125.000 MBSD menjadi 150.000 MBSD. Peningkatan ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri yang terus meningkat.
General Manager RU VI, Sugeng Firmanto, dalam perayaan HUT ke-30 Kilang Balongan pada 27 Agustus 2024, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras yang berkelanjutan dari para Perwira Kilang Balongan, yang terus berinovasi dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta stakeholder terkait.
Sugeng juga menekankan pentingnya kelestarian lingkungan, yang terbukti dengan raihan penghargaan PROPER EMAS lima kali berturut-turut dari tahun 2015 hingga 2020.
“Kilang Balongan akan terus mengembangkan potensi bisnis melalui penerapan teknologi baru dan pengembangan produk-produk unggulan. Kami berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG),” ujar Sugeng.
Kilang Balongan tidak hanya berperan penting dalam menjaga kestabilan pasokan BBM untuk wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pendapatan PT Pertamina (Persero) dan negara.
Sugeng menegaskan bahwa Kilang Balongan akan terus berupaya memenuhi tuntutan global akan energi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung penuh pelaksanaan transisi energi di Indonesia. (Kris)