INAPOS, KOTA CIREBON.- Polemik terkait tahta Sultan Keraton Kasepuhan kembali mencuat setelah terjadi ketegangan saat kelompok Heru Nur Syamsi mengadakan diskusi di Alun-alun Sangkala Buana pada Rabu (2/10/24).
Diskusi tersebut difasilitasi oleh Laskar Agung Macan Ali, yang dipimpin oleh Panglima Tinggi Prabu Diaz untuk meredakan konflik yang kian berkembang di masyarakat.
Ketegangan ini dipicu oleh surat yang beredar dari Heru Nur Syamsi, yang mengaku sebagai Sultan Kasepuhan, dan mengangkat Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ketua Dewan Kelungguhan Kesultanan Cirebon.
Namun, Keraton Kasepuhan membantah mengeluarkan surat tersebut, menegaskan bahwa Sultan ke-15 yang sah adalah Pangeran Raja Lukman.
Panglima Laskar Agung Macan Ali, Prabu Diaz menyampaikan bahwa pihaknya tidak memihak siapa pun, namun berusaha menjadi jembatan penyelesaian konflik.
Diskusi yang terjadi di Alun-alun berlangsung damai dan dihadiri oleh perwakilan dari kelompok Heru Nur Syamsi. Meski terjadi insiden kecil di luar lokasi, Prabu Diaz memastikan tidak ada kejadian yang membahayakan.
“Kami berharap pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat bisa menjaga marwah leluhur dan tidak memperkeruh suasana. Penyelesaian masalah ini harus dilakukan dengan musyawarah yang melibatkan ahli sejarah, budayawan, dan pihak terkait lainnya,” tuturnya.
Konflik ini masih berlanjut dan diharapkan akan mencapai titik terang melalui diskusi lebih lanjut tanpa melibatkan emosi atau provokasi di media sosial. (Kris)