INAPOS, KOTA CIREBON.- Menjelang Pilkada serentak, Kota Cirebon menjadi sorotan dengan banyaknya kandidat yang bermunculan. Masing-masing kandidat berlomba-lomba menawarkan janji dan slogan yang memikat. Namun, apakah semua itu dapat menjawab tantangan riil yang dihadapi kota ini?
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, menegaskan bahwa Kota Cirebon memiliki sederet pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
“Kota yang sudah berusia 497 tahun ini memiliki banyak hal yang perlu dibenahi, dari pendidikan, kesehatan, hingga laju pertumbuhan ekonomi,” tutur Daddy pada Rabu (11/9/24).
Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cirebon, yang pada 2023 mencapai 76,46 poin, menjadi tolok ukur penting bagi para calon wali kota.
Meski lebih baik dari rata-rata Provinsi Jawa Barat, yaitu 73,74 poin, IPM Cirebon masih menghadapi tantangan signifikan, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, Indeks Pendidikan Kota Cirebon pada akhir 2022 adalah 70,93. Dengan angka seperti itu, Indeks Pendidikan Kota Cirebon berada di peringkat ke-7 di Jawa Barat. Indeks Pendidikan Jabar adalah 64,32 poin.
Indeks Kesehatan Kota Cirebon pada akhir 2022 adalah 81,14. Dengan angka seperti itu, Indeks Kesehatan Kota Cirebon berada di peringkat ke-12 di Jawa Barat. Indeks Kesehatan Jabar adalah 82,34 poin.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Cirebon pada akhir 2023 adalah 5,1%. Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar sendiri adalah 5,45%.
“Ketiga hal terkait IPM tersebut hanyalah satu tantangan. Masih sederet persoalan yang harus diselesaikan jika ingin menjadikan Kota Cirebon sebagai kota yang menarik bagi semua orang,” jelasnya.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Cirebon yang masih berada di angka 7,66% pada 2023, lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat, menunjukkan pentingnya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan kota.
Daddy berharap, pemimpin baru yang terpilih pada 27 November nanti tidak hanya memberikan janji kosong, tetapi benar-benar mampu mewujudkan Cirebon sebagai kota yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan, seiring usianya yang mendekati 500 tahun.
“Semoga saja pemilihan kepala daerah yang dilakukan serentak pada 27 November nanti akan menghasilkan manusia-manusia super yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Wali menjadi kota yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Kris)