INAPOS – SINTANG.- Dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79, sebanyak 602 pelanggan baru di Dusun Sona, Desa Gandis, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, kini dapat menikmati listrik PLN.
Peluncuran listrik perdana ini dipimpin oleh Manager UP3 Sanggau, Hendy Gita Wedhatama, pada Jumat siang (2/8/24).
Acara launching dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk ULP Sintang Ahmad Khoironi, Sersan Kepala Sukijo dari Koramil 08 Dedai, Kades Mali Hasuni, Sekdes Sepantonak, Bhabinsa Kumaidi, Tumenggung Adat, serta tokoh masyarakat dan warga Desa Gandis.
Pelanggan baru ini tersebar di tiga desa, yakni Desa Mengkirai Jaya (Dusun Sempreni), Desa Gandis (Dusun Doda, Dusun Kebah, dan Dusun Sona), dan Desa Sepantonak (Dusun Kancing 1, 2) serta PT. Julong Sona Estate. Sebelumnya, daerah ini belum pernah tersentuh listrik sejak zaman kemerdekaan RI.
Manager UP3 Sanggau, Hendy Gita Wedhatama, yang baru bertugas sejak Juli lalu, menyatakan bahwa hingga kini sudah ada 13 desa di Kabupaten Sintang dengan total 2467 pelanggan yang telah menikmati penerangan listrik.
Ia berjanji akan terus memperluas jangkauan listrik hingga ke lima kabupaten di Kalbar.
“Jika ada permasalahan listrik, pelanggan dapat mengakses melalui aplikasi PLN Mobile,” ujar Hendy Gita Wedhatama dalam sambutannya.
Kepala Desa Gandis, Martono, mengucapkan terima kasih kepada Manager UP3 Sanggau, Manager ULP Sintang, dan Vendor PT. Arista Kencana Abadi atas bantuan mereka sehingga listrik PLN dapat masuk ke wilayah Desa Gandis.
Meskipun belum 100 persen tersentuh oleh PLN, Martono berharap ke depannya PLN bersama Pemerintah Kabupaten Sintang dapat menuntaskannya.
“Atas nama masyarakat Desa Gandis, saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran PLN dan Ibu Devi. Ini adalah kado terindah buat kami di bulan Agustus HUT RI ke-79,” kata Martono dengan penuh semangat.
Warga Dusun Sona mengaku bangga atas kehadiran Vendor PT. Arista Kencana Abadi dan kepedulian PT. PLN UP3 Sanggau dalam memberikan penerangan bagi masyarakat pedalaman.
Mereka bergotong royong membantu pihak ketiga dalam pemasangan meteran dan instalasi.
“Kami bantu pangkas pohon agar tidak menghalangi jalur instalasi kabel. Kami melakukan ini bersama agar kampung kami tidak gelap. Dimana-mana semua jadi terang,” ujar salah satu warga dengan senyum haru.
Peluncuran penyalaan listrik ini disambut dengan Ritual Notak Ompong atau pemotongan tebu, diiringi tarian adat Dayak, serta penyematan sal leher sebagai tanda kehormatan kepada tamu undangan.
(Yulizar)