SEMARANG – Kebijakan Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk kegiatan. Salah satunya, kemandirian pangan oleh Universitas Nasional Karangturi Kota Semarang melalui program Gemas (Gerakan Menanam Singkong).
Rektor Universitas Nasional Karangturi Kota Semarang, Murti menuturkan, program Gemas merupakan upaya untuk menuju ketahanan pangan. Di mana masyarakat mendapat bantuan bibit ketela singkong untuk ditanam
“Di masa pandemi Covid-19, kami mencoba ikut berpartisipasi untuk masyarakat. Kita tahu ini masa sulit. Sehingga Gemas dimaksudkan sebagai alternatif mengajak masyarakat untuk tetap produktif,” ujarnya, Senin (11/5/20).
Masih kata dia, kali ini ada sekitar 500 bibit tanaman singkong yang dibagikan kepada masyarakat. Bibit itu dikelola secara mandiri dan akan dinikmati hasilnya sebagai lumbung pangan.
“Saat ini, kegiatan masyarakat sangat dibatasi yang harus di rumah saja. Sehingga kami mengajak tetap produktif melalui program Gemas. Mereka menanam, merawat, hingga memetik hasilnya,” lanjut Murti.
Dia menyebutkan, penanaman bibit singkong tersebut diharapkan dapat berkelanjutan, meski masa pandemi berakhir nantinya. Sebab singkong bisa menjadi alternatif makanan pokok pengganti beras.
Murti berharap, program Gemas dapat berdampak terhadap minimnya pangan di masa pandemi.
“Kami sadar ini bukan hal besar, tapi kami berharap ini menjadi alternatif di masa sulit,” harapnya.
Sementara itu, Ketua RT 2 RW 4 Wanamukti, Kota Semarang, Bambang mengaku senang menerima bantuan bibit singkong tersebut.
“Saya senang, karena singkong bisa menjadi pengganti beras,” tuturnya.
Rencananya, bibit itu akan ditanam di lahan milik bersama di komplek RT.
“Saya belum pernah menanam singkong, tapi saya tertarik. Ini akan jadi lumbung pangan warga jika memang nantinya dikelola secara berkelanjutan,” tandasnya. (Hs)
