Sabtu, April 20, 2024
BerandaDaerahHj. Eti Herawati Minta Kemampuan RW di Kota Cirebon Dikeluarkan

Hj. Eti Herawati Minta Kemampuan RW di Kota Cirebon Dikeluarkan

KOTA CIREBON.- Kemampuan dari setiap Rukun Warga (RW) di Kota Cirebon harus dikeluarkan. Sehingga perekonomian masyarakat bisa tumbuh dan berkembang.

 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, usai meninjau kawasan Kriyan, Kota Cirebon, Senin, (17/12).

“Kita bersyukur Kota Cirebon memiliki batik pewarna alami. Ya di Kriyan ini,” ungkap Eti. Eti berharap batik pewarna alami yang sudah dirintis warga Kriyan terus berlanjut sehingga bisa memberdayakan mereka dari sisi ekonomi.

Terlebih, lanjut Eti, kawasan Kriyan merupakan daerah yang padat penduduk dengan berbagai macam persoalan masyarakat. Karena itu mereka harus diberdayakan dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat.

“Karena selain mereka mendapatkan edukasi, kehidupan perekonomian warga Kriyan juga akan meningkat,” ungkap Eti.

Selanjutnya apa yang sudah dilakukan Kriyan menurut Eti akan pula dilakukan di RW lainnya di Kota Cirebon.

“Kemampuan dari masing-masing RW di Kota Cirebon harus kita keluarkan, sehingga ke depannya, masing-masing RW di Kota Cirebon bisa lebih maju dari berbagai sektor, terutama faktor perekonomian warganya,” jelasnya.

Sementara itu dr Siska Mulyadi, sebagai penasehat Batik Story sekaligus ketua harian P2TP2A Kota Cirebon, mengungkapkan jika saat ini ada 16 perajin batik yang aktif di Kriyan.

“Mereka bukan buruh, tapi mereka kelak akan menjadi pengusaha batik,” ujar Siska.

Dijelaskan Siska, setiap warga Kriyan akan mendapatkan pelatihan membatik ini. Bahkan tidak hanya pelatihan membantik, warga juga diberikan pelatihan untuk menjual produk yang mereka hasilkan. “Khususnya saat ini penjualan secara online,” kata Siska.

Bekerja sama dengan pihak lainnya, warga Kriyan diajarkan peluang penjualan online serta cara menjualnya secara online pula, pemanfaatan internet positif untuk pemberdayaan ekonomi, instagram marketing serta jualan secara online. “Mereka memberikan pelatihan dengan sukarela, tanpa dibayar,” ungkap Siska. Khusus untuk batik Kriyan menurut Siska, mereka sudah memiliki motif sendiri yaitu motif kersem.

“Kita ambil bunga dan daunnya,” kata Siska. Diambil motif kersem karena pohon tersebut bisa tumbuh dimana saja dengan segudang manfaatnya. Selain itu, pohon kersem juga banyak ditemui di daerah Kriyan ini.

Sementara itu Ketua RW 17 Kriyan Barat, Bambang mengungkapkan jika batik yang dihasilkan warga Kriyan merupakan batik pewarna alami.

“Kami mendapatkan pendampingan dari Korea sebelumnya,” ungkap Bambang. Ada pun pewarna alami diantaranya bersumber dari daun mangga, kelor, kersem, jati serta sejumlah pohon yang ada di wilayah Kriyan.

Masyarakat Kriyan pun mulai menanam pohon-pohon yang bisa mengeluarkan warna tersebut sehingga nantinya terbentuk mata rantai perekonomian batik di Kriyan. (Priyo/Rls)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -                

Most Popular

Recent Comments