INAPOS, BUNGO.- Pengusaha ternama sekaligus tokoh masyarakat Kabupaten Bungo, H. Syamsudin Ibrahim, menyoroti stagnasi pembangunan dan iklim investasi di Bungo selama sepuluh tahun terakhir.
Menurutnya, perkembangan yang terjadi jauh dari harapan, bahkan cenderung menunjukkan kemunduran.
H. Syamsudin, yang akrab disapa Pak Wo, merupakan putra asli Bungo yang telah banyak berkontribusi bagi daerah dengan menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja melalui investasinya. Namun, ia merasa heran melihat kondisi Bungo saat ini.
โKami melihat tidak ada perkembangan yang signifikan. Justru, para pejabat sibuk memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan pembangunan dan kemajuan ekonomi di Muara Bungo. Padahal, Muara Bungo adalah kota terbesar kedua setelah Jambi dan seharusnya bisa menjadi pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di wilayah Jambi Barat,โ ungkap Syamsudin, Kamis (26/9/24).
Ia juga menyoroti kesulitan yang dialami para investor lokal dalam menanamkan modal di Muara Bungo. Kondisi keamanan dan kenyamanan berinvestasi yang tidak terjamin membuat para investor, baik lokal maupun luar daerah, enggan masuk.
โKami berharap pemimpin ke depan adalah sosok yang fokus, cerdas, dan peduli terhadap kemajuan Kabupaten Bungo. Muara Bungo harus berubah menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera untuk masyarakatnya,โ tegasnya.
Selain itu, Syamsudin juga menyoroti masalah pertambangan, terutama di sektor batu bara, yang menurutnya tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah. Ia menyayangkan bahwa kerjasama di bidang pertambangan seringkali tidak sesuai dengan komitmen awal.
โKerjasama di sektor pertambangan batu bara di Bungo sering kali tidak berjalan dengan lancar, bahkan kami sering merasa ditelikung,โ lanjutnya.
Sebagai bentuk komitmen untuk memajukan Bungo, H. Syamsudin Ibrahim melalui perusahaannya, PT. KBPC Group, berencana mendirikan hotel bintang empat setara Aston dan mengembangkan kawasan kota mandiri di Bungo.
Ia mengajak semua pihak untuk bersatu demi kemajuan Bungo dan menghentikan perbedaan pendapat yang hanya memperlambat pembangunan.
โMari kita, sebagai putra daerah, bersatu demi kemajuan Kabupaten Bungo menjadi pusat ekonomi di Jambi Barat,โ pungkasnya.
(Rena)