Jumat, Maret 29, 2024
BerandaEkonomi Dan BisnisBerkat Upsus Siwab, Kelahiran Pedet Hasil Inseminasi Buatan (IB) Tinggi

Berkat Upsus Siwab, Kelahiran Pedet Hasil Inseminasi Buatan (IB) Tinggi

JAKARTA, INAPOS –  Pedet-pedet hasil dari Inseminasi Buatan (IB) yang digratiskan kepada para peternak melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) kini telah menuai hasil.

Upsus Siwab merupakan inisiatif  Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dicanangkan sejak Oktober 2016 yang tujuannya agar terjadi loncatan populasi dan kini telah membuahkan hasil nyata.

Kinerja nasional Upsus Siwab tercatat dari data yang sudah masuk dalam sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi) telah mencapai angka yang menggembirakan. Angka kelahiran sejak pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 hingga saat ini (23 Oktober 2018) sudah lahir 2.314.065 ekor dari indukan sapi milik peternak.

Enam bulan kedepan, diprediksi pedet yang lahir akan dapat mencapai 3,5 juta ekor lebih. Prediksi ini berdasarkan catatan saat ini dan ada tambahan dari sapi yang bunting. Ini artinya telah terjadi loncatan populasi luar biasa melalui program Upsus Siwab. Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.

Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, jika harga anak sapi lepas sapih rata-rata sebesar 8 juta rupiah maka jika hasil Upsus Siwab 2017 – 2018 sebanyak 2.314.065 ekor akan memperoleh nilai ekonomis sebesar 18,51 T. Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program Uspsus Siwab 2017 – 2018 hanya sebesar Rp. 1,41 T, sehingga ada kenaikan nilai tambah di peternak sebesar Rp. 17,1 T.

Pada acara Kontes Ternak dan Panen Pedet di Sidoarjo tanggal 28 Oktober 2018 nanti rencananya Presiden Joko Widodo akan memberikan apresiasi kinerja terhadap petugas Inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKb), dan Dokter Hewan berprestasi, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus Siwab.

“Mereka adalah ujung tombak keberhasilan di lapangan, tanpa kerja keras dari mereka program ini tidak akan berhasil,” ungkap Ketut.(red)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -  

Most Popular

Recent Comments