KOTA CIREBON.- Pemerintah Daerah (Pemda) Kota  Cirebon kepada para Kontingen Kota Cirebon yang telah bertanding dalam perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat ke-XIV pada bulan November lalu.

Adapun kontingen Kota Cirebon berhasil membawa pulang 62 medali dari 18 cabang olahraga (cabor). Medali itu didapatkan dari cabor Gulat sebanyak 4 emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Kemudian, basket 3×3 2 emas, taekwondo 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Lalu, panjat tebing 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Bowling dengan 1 emas dan 3 perak, dansa dengan 1 emas,1 perak, dan 2 perunggu.

Dari cabang menembak dengan 1 perak dan 3 perunggu, atletik 3 perak, selam 1 emas dan 1 perak, basket 3×3 1 perak, baseball 1 perak, gateball 1 emas dan 1 perak, renang 2 perunggu, softball 1 perak dan 1 perunggu, tenis meja 1 perunggu, aeromodelling 1 perunggu, muaythai 1 emas, 3 perak, dan 6 perunggu, serta kempo 1 perak.

Wali Kota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH hingga jajaran DPRD Kota Cirebon yang diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati dalam acara Apresiasi Kontingen dan Pembubaran Manajer Kontingen Porprov ke-XIV di Gedung Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, kemarin (7/12).

Dalam penyampaiannya, Nashrudin Azis menyampaikan, keberhasilan Kontingen Kota Cirebon dalam Porprov maupun Peparda 2022 merupakan hal yang luar biasa. Apalagi, kata Azis, Kota Cirebon benar-benar berupaya mencapai prestasi sesuai dengan keringat sendiri.

“Saya melihat di Poprov 2022 kontingen Kota Cirebon benar-benar berupaya sekuat tenaga dan menunjukan hasil dari keringat sendiri. Baik dari atlet, pelatih, kontingen, manajer, dan semua pihak yang mendukung,” ujar Azis dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Azis menyampaikan, berdasarkan pengalamannya memimpin kontingen pada Porda dan Peparda tahun 2014 serta 2018, didapati bahwa mencapai prestasi sesuai dengan target yang kita inginkan itu istimewa dan tidaklah mudah. Terkadang sampai menghalalkan segala cara.

“Namun demikian saya berpendapat mencapai prestasi dari upaya kita sendiri, itu lebih luar biasa. Dan Kota Cirebon berhasil melakukan itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, mewakili Pemkot Cirebon dan jajarannya, Azis mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang dilakukan semua pihak di balik layar. Mulai dari atlet, pelatih, pimpinan cabor, manajer kontingen, hingga KONI dan NPCI Kota Cirebon.

“Sebuah prestasi besar pasti ada orang orang hebat di dalamnya. Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dari kontingen Kota Cirebon dan Pak Kajari sebagai Pendamping dari Kontingen Kota Cirebon,” jelasnya.

Azis pun berjanji telah mempersiapkan sesuatu yang terbaik untuk putra-putri Kota Cirebon yang telah meraih prestasi memuaskan dalam ajang Porprov dan Peparda Jawa Barat tahun 2022. Nantinya, bonus tersebut diharapkan dapat direalisasikan pada awal tahun 2023 mendatang.

“Pada saat pembukaan kami Pemkot baik eksekutif atau legislatif sudah melihat perjuangan. Insyallah kami sudah persiapkan dan akan direalisasikan di awal 2023. Minimal bonus itu seperti 4 tahun lalu, tidak ada yang turun,” ungkapnya

“Semoga ini semua bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk mencapai prestasi yang lebih besar. Harapannya bisa dipersembahkan semuanya untuk Kota Cirebon,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Cirebon yang juga Manajer Kontingen Kota Cirebon untuk Porprov Jabar, Hj Wati Musilawati SH mengungkapkan apresiasinya kepada para kontingen yang telah berjuang dan juga dukungan dari jajaran Pemerintah Kota Cirebon kepada KONI Kota Cirebon untuk bisa berpartisipasi dalam ajang Porprov ke-XIV Jawa Barat itu.

“Kami sangat tahu hasil yang didapat itu melalui proses perjuangan yang tidak mudah. Banyak hal teknis dan non teknis yang dilalui. Tapi saya ingin ucapkan terima kasih atas prestasi yang diraih dan dukungan yang diberikan,” tutur Wati.

Wati pun mengharapkan agar pembinaan terus dilakukan oleh jajaran pengurus cabang olahraga hingga dukungan dari Pemkot Cirebon agar di Porprov mendatang Kota Cirebon bisa membawa prestasi yang lebih gemilang. Apalagi, pada Porprov tahun ini ada atlet asal Kota Cirebon yang harus tertunduk karena melawan atlet tingkat nasional.

“Pola pembinaan kami dilakukan berjenjang. Namun dalam kenyataannya, mereka harus melawan atlet senior. Karena regulasi memungkinkan atlet senior turun. Kami sampaikan ini hanya untuk sebagai bagian evaluasi agar pembinaan yang lebih baik lagi bisa dilakukan,” tegasnya.

Ketua KONI Kota Cirebon itu pun berpesan agar cabor ataupun atlet yang tidak mendapatkan prestasi tidak menjadi kecil hati. Menurutnya, apa yang telah baik harus ditingkatkan lebih baik lagi dan terus dijaga dengan latihan yang lebih giat lagi.

“Apabila ada pihak yang berkata di luar apresiasi, biarkan saja. Mungkin mereka tidak paham akan perjuangan dalam bidang olahraga ini,” pungkasnya. (Kris)