Selasa, April 16, 2024
BerandaDaerahJabodetabekMenag Resmikan Perpustakaan Kanzul Hikmah

Menag Resmikan Perpustakaan Kanzul Hikmah

JAKARTA.- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Maktabah (perpustakaan) Kanzul Hikmah, Majelis Hikmah Alawiyah di bilangan Jalan Kalibata Timur Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).

Peresmian Maktabah Kanzul Hikmah ditandai dengan penguntingan pita oleh Menag dan disaksikan Ketua Umum Majelis Hikmah Alawiyah, Habib Ahmad bin Novel bin Jindan, dan Dewan Pembina Majelis Hikmah Alawiyah Prof Quraish Shihab.

Ketua Umum Majelis Hikmah Alawiyah, Habib Ahmad bin Novel bin Jindan mengatakan, Maktabah Kanzul Hikmah merupakan perpustakaan pertama di Indonesia yang fokus pada karya-karya Alawiyin dan karya ulama yang berhubungan dengan Alawiyyin.

“Saat ini Maktabah Kanzul Hikmah telah memiliki koleksi mencapai 12.000 judul. Dari 12.000 judul tersebut, banyak yang masih berupa teks tulisan tangan atau manuskrip yang didapat dari perpustakaan pribadi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, Alawiyyin adalah sebutan yang merujuk kepada keturunan Imam Al Arif billah Asy Syarif Alawi bin Ubaidillah bin Al Imam Ahmad Al Muhajir, keturunan dari Nabi Muhammad SAW.

“Dari keturunan Imam Al Arifbillah Asy Syarif Alawi bin Ubaidillah bin Al Imam Ahmad Al Muhajir inilah dakwah Islam kemudian menyebar ke nusantara melalui peran Walisongo dan juga orang-orang saleh yang bermukim di Nusantara sejak beratus tahun silam,” jelasnya.

Ia menambahkan, Para keturunan (Saadah) Alawiyyin juga banyak melahirkan kitab-kitab agama yang memiliki kandungan ilmu sangat tinggi. Kitab-kitab tersebut kini menjadi warisan yang sangat berharga bagi generasi penerus dakwah Islam seperti yang berada di Maktabah Kanzul Hikmah milik Majelis Hikmah Alawiyah.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan, Maktabah Kanzul Hikmah tidak hanya menghadirkan kitab-kitab yang sangat penting. Lebih dari itu, Maktabah ini juga ruang dakwah agar berbagai macam ilmu yang ada dalam kitab kitab itu bisa ditransformasikan kepada generasi muda.

“Dan inilah cara bagaimana ilmu itu senantiasa terjaga, terpelihara, terdokumentasi dengan baik dan mudah diakses. Sehingga ada persambungan sanad dari para pendahulu sampai generasi mendatang,” kata Menag.

Usai meresmikan, Menag meninjau perpustakaan yang mengoleksi berbagai jenis kitab, mulai dari Fikih, Kitab Kuning, Kitab Maulid, Kitab Manakib hingga buku buku yang berisi pemikiran para ilmuwan Islam.

Pemerintah sangat mendukung upaya yang dilakukan Majelis Hikmah Alawiyah ini. Menurut Menag, berdirinya Maktabah Kanzul Hikmah adalah bentuk pembelajaran tersendiri bagi masyarakat luas.

“Ilmu agama haruslah tersambung dari generasi ke generasi. Persambungan sadad itu haruslah senantiasa terjaga, terpelihara dan tentu bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Menag.

Ditambahkan Menag, Kemenag menaruh perhatian besar terhadap upaya yang dilakukan Mejelis Hikmah Alawiyah, utamanya dalam ikut mewujudkan moderasi beragama agar kehidupan harmoni terus terjaga di tengah keragaman yang ada di Indonesia.

“Mudah mudahan perpustakaan ini terus berkembang sehingga Islam rahmatan lil alamin yang disampaikan dengan penuh kedamaian, penuh kesejukan dan senantiasa menjaga moderasi, bisa disebarkan tidak hanya di Indonesia namun juga memberikan sumbangan dalam membangun peradaban dunia,” tandasnya. (Red)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -                

Most Popular

Recent Comments