Jumat, Maret 29, 2024
BerandaJawa BaratCirebon RayaKota Cirebon Pertahankan Predikat Kota Layak Anak Kategori Madya 2019

Kota Cirebon Pertahankan Predikat Kota Layak Anak Kategori Madya 2019

KOTA CIREBON.- Kota Cirebon berhasil mempertahankan predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya tahun 2019 setelah tahun sebelumnya prestasi tersebut diraih.

Selain menjadi KLA, Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon juga meraih penghargaan pelayanan ramah anak juara 2 tingkat nasional. Penghargaan diberikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Yohana Yambise dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019 di Kota Makassar, Selasa (23/7) malam.

Penghargaan KLA diterima Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati dan Kepala Puskesmas Kejaksan dr. Junny Setyawati M.K.M dari Yohana Yambise.

“Alhamdulillah Kota Cirebon mendapat dua penghargaan sebagai KLA tingkat Madya dan penghargaan pelayanan ramah anak juara 2 tingkat nasional. Ini akan memberikan semangat tersendiri buat Pemerintah Daerah Kota Cirebon terutama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon,” ungkap Eti didampingi Kepala DSPPPA Kota Cirebon, Iing Daiman, SIP M.Si.

Eti menambahkan penghargaan tersebut membuktikan Kota Cirebon menjadi kota yang layak anak dengan berbagai perhatian dan fasilitasnya. Pemerintah Daerah Kota Cirebon bersama masyarakat sudah memberikan ruang yang nyaman bagi anak.

“Kami harapkan peningkatan perhatian dan fasilitas terus dilakukan kepada anak-anak kita sehingga mereka benar-benar merasa lebih nyaman dan terlindungi hak-haknya. Harapan lain tentunya pada peringatan Kota Layak Anak berikutnya terjadi peningkatan menjadi KLA Nindya,” ujar Eti.

Kepala Puskesmas Kejaksan dr. Junny Setyawati M.K.M mengaku sangat gembira dengan prestasi meraih juara kedua tingkat nasional. Hal ini berkat dukungan semua pihak terutama Pemerintah Daerah Kota Cirebon dan masyarakat. Berbagai terobosan dilakukan untuk peningkatan layanan terhadap anak.

“Diantaranya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana yang berpihak kepada hak-hak anak. Salah satunya ruang pemeriksaan khusus anak baik normal maupun disabilitas sehingga terpisah dengan orang dewasa,” kata Junny.

Program lainnya, lanjut Junny, pelayanan terhadap kasus kekerasan anak, pemeriksaan dokter gigi dan posyandu remaja. Puskesmas juga menyediakan toilet khusus anak sehingga lebih terjamin kesehatan karena tidak terpapar penyakit orang dewasa. Sedangkan fasilitas di luar gedung puskesmas terdapat kawasan bebas rokok.

“Intinya semua fasilitas dan SDM dapat melayani serta memperdulikan hak anak sehingga lebih maju,” tandasnya.

Dalam sambutannya Mentri PPPA mengatakan kegiatan pemberian penghargaan KLA merupakan salah satu bukti komitmen negara untuk menjamin upaya perlindungan dan memperhatikan hak-hak anak. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi.

“Isu anak menjadi sangat penting di tingkat nasional termasuk Pemerintah Daerah. PPPA menjadi urusan wajib yang harus dilaksanakan pemerintah daerah. Karena anak menjadi investasi masa depan sesuai komitmen PBB,” ungkap Yohana Yambise.

Yohana menambahkan PBB telah menempatkan Indonesia menjadi model pelayanan terhadap anak sehingga mendapatkan hak-haknya dengan baik. Hal ini bukti generasi muda Bangsa Indonesia sudah semakin baik mendapatkan pelayanan sehingga terhindar dari diskrimnasi. (Kris/Rls)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -  

Most Popular

Recent Comments