Jumat, April 19, 2024
BerandaJawa BaratCirebon RayaKomisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Temukan Kepala Sekolah Malas

Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Temukan Kepala Sekolah Malas

KABUPATEN CIREBON- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon akhirnya melakukan kunjungan kerja kepada salah satu instansi pendidikan di wilayah timur Cirebon, menanggapi desasus desus buruknya kinerja Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pangenan Kabupaten Cirebon.

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiono melalui Jaenal Anggota Fraksi PKB kabupaten Cirebon yang memimpin rapat kerja dengan jajaran Sekolah mengatakan berawal dari laporan masyarakat yang masuk mengatakan kinerja kepala Sekolah sangat buruk.

Jaenal, anggota Komisi IV DPRD Kab. Cirebon

“Peran kepala Sekolah disini sangat buruk, jarang hadir, dan banyak lagi hal lainnya terungkap semua “. Ungkapnya Jaenal anggota Komisi IV DPRD kabupaten Cirebon saat ditemui di bilangan Pantura Pangenan Cirebon.

Selasa (5/3/2019) lanjutnya, Sunarto setelah ditanyakan pada yang bersangkutan (red.Kepala Sekolah) beralasan akibat mutasi yang dilakukan oleh Kepala Daerah yang terkena OTT KPK RI, Kepala Sekolah merasa di buang.

“Ini Kepala Sekolah mengaku dibuang dalam mutasi terakhir oleh Bupati Sunjaya, jarak tempat tinggal Kepala Sekolah di Desa Jagapura dan untuk menempuh jarak ke SMP Negeri 2 Pangenan itu sangat jauh, otomatis menurunkan kinerja nya “.

Jaenal menambahkan kasus yang ditemukan di lapangan akan segera dirapatkan di DPRD dan memanggil pihak pihak yang berkaitan dengan permasalahan pendidikan serta penempatan Kepala Sekolah, karena yang menjadi korban adalah siswa tidak mendapatkan pelayanan yang memadai.

“Kami akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan pihak yang mengatur mutasi, ini korban nya bukan hanya Kepala Sekolah tapi generasi muda yang belajar di SMP Negeri 2 Pangenan “. Imbuhnya.

Sedangkan menurut Sunarto 38 tahun, Guru Matematika SMP Negeri 2 Pangenan mengeluhkan kinerja Kepala Sekolah yang ditempatkan di Sekolahnya bukannya memberikan kemajuan namun justru menghancurkan Sekolah.

“Semua Kepala Sekolah yang ditempatkan bukan membawa kemajuan tapi berkinerja buruk dan secara tidak langsung menghancurkan Sekolah kami tidak rela kami guru yang dari awal berdiri Sekolah selama 10 tahun ini menerima Kepala Sekolah buang akibat sogok menyogok pada promosi dan mutasi jabatan”. Jelasnya.

Sedangkan saat dikonfirmasi pada Kepala Sekolah, Basir mengakui berkinerja kurang karena setiap hari menempuh jarak yang jauh dan menguras kantong serta sering sakit akibat kecapean.

“Umur saya sudah 52 tahun, jarak dari rumah kesekolah jauh klo bawa mobil ngisi bensin 200 ribu untuk 3 hari dan untuk bayar tol 24 ribu coba kalikan dalam sebulan, klo bawa motor badan sakit semua, sering juga dirawat di rumah sakit”. Jelasnya Basir Kepala SMP Negeri 2 Pangenan (yon)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -                

Most Popular

Recent Comments