Jumat, April 19, 2024
BerandaEkonomi Dan BisnisIHW: Problem Industri Halal Tanggung Jawab Lembaga Yang Mengelola

IHW: Problem Industri Halal Tanggung Jawab Lembaga Yang Mengelola

Jakarta.- Industri halal perlu terus didorong untuk mendukung pembangunan nasional. Hal itu dibahas dalam talkshow bertema ‘Industri Halal dan Keuangan Syariah Indonesia’ yang digelar Koran Sindo di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW), Ikhsan Abdullah menganggap, halal dan industri halal sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) anak muda kalangan milenial.

Terlebih, Indonesia berdasarkan data global Islamic Economy menempatkan sebagai negara yang membelanjakan produk makanan halal terbesar di dunia dengan nilai Rp2.400 triliun lebih.

“Jadi kalau kita enggak aware, kita ini mau gini-gini aja setiap tahun. Jika negara mau memaksimalkan industri halal ini, maka potensi keuntungan yang dapat diraih negara dalam membantu pembangunan nasional cukup besar,” papar Ikhsan.

Jadi sebenarnya halal itu bukan isu baru, bukan hal yang baru, tapi udah hal yang lama. Maka apabila ini didongkrak, dikelola yang baik itu bagaimana peran industi halal kita membantu perekomonian kita.

Menurutnya, problem yang dihadapi industri halal saat ini adalah lembaga yang mengelola. Ia berharap, lembaga industri halal bisa berperan penuh dalam mengembangkan. 

IHW sebagai lembaga yang bergerak di bidang industri halal akan mendorong pemerintah dan lembaga sertifikasi halal seperti MUI untuk memanfaatkan momentum kemajuan industri halal tersebut.

Selain itu sambung Ikhsan, kini halal bukan hanya sekadar label, tapi sudah beralih sebagai gaya hidup modern saat ini. Mulai dari makanan, tempat wisata, pakaian, hingga produk kosmetik juga harus terverifikasi halal.

“Halal itu sudah jadi gaya hidup dan tren global. Ternyata Indonesia adalah negara terbesar untuk industri halal,” terang Ikhsan.

Indonesia, jadi salah satu negara Muslim terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai sebanyak 87 persen dari total 260 juta jiwa. Dengan komposisi demografi yang demikian, maka Indonesia menjadi pasar terbesar industri halal.

Ikhsan menjelaskan, halal juga sudah jadi kebutuhan dasar. Konsentrasi Indonesia pada industri satu ini sudah berhasil mendongkrak dari segi kreatifitas. “Apabila ini dikelola dengan lebih baik, konsen bangsa kita sudah berhasil mendongkraknya,” tukasnya. (Elwan)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -                

Most Popular

Recent Comments