Jumat, Maret 29, 2024
BerandaDaerahBerbasis Budaya dan Sejarah, Kota Cirebon Akan Dijadikan Kota Pariwisata Potensial di...

Berbasis Budaya dan Sejarah, Kota Cirebon Akan Dijadikan Kota Pariwisata Potensial di Jabar

KOTA CIREBON.- Berbasis budaya dan sejarah, Kota Cirebon akan terus dikembangkan sebagai salah satu kota pariwisata potensial di Jawa Barat. Penataan sarana dan prasarana dilakukan untuk menunjang kegiatan kepariwisataan tersebut.

 

Hal tersebut diungkapkan Walikota Cirebon, Drs. Nashrudin Azis, SH., saat menerima puluhan mahasiswa IAI Al Azis, Indramayu di ruang Adipura Kencana, Balaikota Cirebon, Kamis (24/1).

“Kota Cirebon ini kota kecil. Luasnya hanya sekitar 38 km2,” ungkap Azis. Terdiri dari 5 kecamatan, 22 kelurahan, 248 RW dan 1.113 RT. Bahkan Azis mengaku, saat masih usia SMP dan SMA hanya membutuhkan waktu sekitar setengah hari ini berkeliling Kota Cirebon.

“Kota Cirebon salah satu daerah dengan wilayah sangat kecil di Jawa barat,” ungkap Azis.

Namun kota yang kecil ini memiliki potensi yang luar biasa. Khususnya dalam sejarah dan budaya yang telah lama berkembang. Karena itu, di masa pemerintahan periode 2018-2023 mendatang Kota Cirebon akan dijadikan kota pariwisata berbasis budaya dan sejarah.

“Kami tentu harus bersiasat dan berstrategi untuk meningkatkan perekonomian di kota kami ini,” ungkap Azis.

Karena itu, melalui visi dan misi SEHATI, sehat, hijau, agamis, tertib dan inovatif, segala sarana dan prasarana akan terus mereka perbaiki. “untuk bisa menunjang sektor pariwisata di Kota Cirebon,” kata Azis. Kedepannya sektor pariwisata akan menjadi sektor unggulan untuk meningkatkan perekonomian di Kota Cirebon.

Pada kesempatan itu, staf ahli Walikota bidang hukum dan politik, Drs. Abidin, turut menjelaskan sejarah dan latar belakang budaya yang ada di Kota Cirebon.

Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman, S.Ip., M.Si., menjelaskan penerapan smart city yang telah dilakukan di Kota Cirebon.

“Bagaimana smart city ini tetap bisa berdampingan tanpa meninggalkan latar belakang sejarah dan budaya yang telah lama ada di Kota Cirebon,” ungkap Iing.

Bahkan dijelaskan pula, jika sejumlah aplikasi yang dibuat oleh DKIS tetap mengambil nama-nama Cirebon untuk menghargai kearifan budaya lokal. Diantaranya aplikasi Wistakon atau Wisata Kota Cirebon.

Perwakilan mahasiswa IAI Al Azis, Endin Suardi, mengakui jika mereka mendapatkan pencerahan yang luar biasa dari kedatangan mereka ke Kota Cirebon.

“Apalagi kami diterima langsung oleh Walikota Cirebon, Pak Azis,” ungkap Endin. Terlebih mereka juga diajak untuk melihat Command Center sebagai penerapan smart city yang telah dilakukan di Kota Cirebon.

“Ternyata Kota Cirebon ini memang sudah maju,” ungkap Endin. (Kris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -  

Most Popular

Recent Comments